Langsung ke konten utama

Program Hamil di Taiwan #Part4 Ini Dia Obat Ampuh

Hai guys!

Sesuai janjiku ini part yang menurutku adalah klimaksnya! Why? Karena di part ini aku macam menemukan harapan baru. Kenapa gitu? Udah simak aja dulu.

Setelah menangis tersedu-sedu karena si sel telur dua duanya gagal bertumbuh, hari ini, dokter kasih resep lain yaituuuuuu obat FEMARA yang memiliki zat aktif letrozole. Nah ini obat ampuh banget buat perempuan yang punya PCOS. Pada saat itu dokter baru bilang kalo emang problem utamaku adalah di hormon, kemungkinan besar di PCOS. Hmmmm, yaweslah, bismillah niat berobat. Nah ini obat aku konsumsi selama 5 hari. Efek samping obat ini adalaaah bikin insomnia parah. Selama 4 malam aku ngga bisa tidur, 1 malam aku tidur 2 jam, malam lainnya bener-bener ga tidur sampe pagi. Amazing. Oiya FYI ni obat juga biasanya dipake untuk treatment breast cancer. Yawes intinya konsul hari ini adalah dikasi obat itu disuru minum terus seminggu lagi disuruh balik. Kontrol hari ini agak mahal biayanya yakni 744 NTD as mentioned in these following pictures :



--------------------------------------------

26 Januari 2021


Hari ini fokusnya adalah evaluasi obat femara. Ngga kayak obat sebelumnya, alhamdulillah nih obat bisa bantu stimulus folikel sel telur untuk growth. As usual, ceknya pake trans-vaginal ultrasound. Awalnya susah banget ngecek folikel yang udah membesar, sampe diobok-obok nganan ngiri nyari mana yang membesar, dan alhamdulillah ketemu! ini gambarnya, yang ada panahnya ya! 



Nah disitu ada tulisan LT means ini sel telur sebelah kiri, kan kalo diliat dari anatominya kita ada 2 sel telur, nah ini yang membesar di sebelah kiri. Meskipun kata dokter ngga begitu besar banget, at least ada nambah 1 cm. Ini udah kemajuan pesat.




Saat itu kami girang bukan main. Karena si sel telur lagi membesar, maka hari itu dokter meminta untuk dilakukan injeksi ovidrel dengan zat aktif choriogonadotropins. Fungsi utama adalah menstimulus ovarium untuk melipatgandakan produksi telur. Nah injeksi ini dilakukan di perut. Terus malamnya disuruh dokter buat "ibadah". Nah kalo bisa lusa juga "ibadah". Ngga usah yang beronde-ronde cukup yang 1 ronde tapi benar-benar berkualitas. (Konten ini mengandung konten 21+). Oiya, kontrol kali ini jauh lebih mahal dari biasanya, habis 1232 NTD.





Terus dokter bilang bulan depan dateng lagi buat kontrol, mens telat atau enggak.

Kita lanjut part 5 yah !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses #tilikcucu ke Taiwan; dari Visa sampai Karantina

  Assalamualaikum Wr Wb Kembali lagi di indonesiataiwanpunyacerita, seperti biasa ini merupakan aktualisasi request dari temen2 melalui instagram polling. Kali ini aku bakal share pengalaman keberangkatan umi dalam rangka #tilikcucu ke Taiwan. So, sejak lahir tanggal 11 November 2021, Biyyan belum pernah berjumpa secara langsung dengan mbah umiknya. Sempat berencana mbah umiknya akan berkunjung ke Taiwan setelah international border buka tanpa ada karantina. Prediksi kami sih September skalian umi bareng temen2 yg balik dari Indo ke Taiwan (mahasiswa lama yang pulkam ataupun MABA Taiwan). Qadarullah ada beberapa hal di luar dugaan yang membuat saya dan suami memutuskan meminta umi berkunjung ke Taiwan tepat setelah libur lebaran usai. Singkat cerita hari Ahad tanggal 17 April 2022 ngabarin umi minta beliau gimana kalo misal abis lebaran maen ke Taiwan? Umi syok, belum siap sama sekali, setelah ku jelasin apa aja yg perlu disiapin dan apa aja kemungkinan yang terjadi, umi sempat...

Program Hamil di Taiwan, Gimana Stepnya? Habis Berapa? #part2

Bismillahirrahmanirrahim, Part 2 kali ini aku mau bahas soal pertama kali ke dokter. Hal pertama adalah melakukan booking untuk appointment dengan dokter. Make sure kalian punya asuransi Taiwan yang aktif ya, alias National Health Insurance (NHI) untuk registrasi appointment dokter sebagai data kita. Untuk appointment dengan dokter di National Taiwan University Hospital cabang Hsinchu, dapat dilakukan di link ini. Nah, pada saat itu, pertama kali bikin appointment asal aja, maksudnya yang penting dokter spesialis ObGyn. Nah aku ambil dokter Zheng Jinhe (鄭進和). Pada saat itu, aku bilang sudah nikah 2 tahun, mau program hamil, nah pengen observasi kira-kira ada masalah ngga sama aku atau suami. Pertama kali observasi yang dilakukan adalah tes USG. Berdasarkan hasil tes USG, tidak ada masalah sama sekali denganku sehingga disarankan untuk observasi lain lebih lanjut, yaitu tes semen sperma suami dan tes darah aku. Tes darah dilakukan saat hari itu juga, sedangkan tes sperma dilakukan bebe...

Program Hamil di Taiwan, Gimana Stepnya? Habis Berapa? #part1

Assalamualaikum Wr Wb, Lama banget udah ga nulis dan share something. Kali ini aku bakal share soal program hamil di Taiwan. Aku cerita mulai awal dulu yaaaah.... Jadi, aku dan suami menikah pada April 2018, kemudian awal 2019 memutuskan hijrah ke Taiwan untuk lanjut studi PhD di National YangMing Chiao Tung University (former name : National Chiao Tung University). Pas sudah sampe Taiwan, ternyata dapat amanah sebagai Ketua PPI Kota Hsinchu yang menaungi 8 kampus dengan berbagai kegiatan. Saat itu saya dan suami memang sepakat untuk tidak terburu-buru dalam hal momongan. Masih pingin jalan-jalan kesana kemari macam bulan madu terus. Dengan kata lain kami "santai" masalah momongan bahkan cenderung menunda dulu. Nah, Februari 2020 adek bungsu menikah dan aku pun sempet pulang ke Indo untuk turut hadir. Berbeda denganku, ia dan istrinya emang ga mau nunda dan sedikasihnya. Alhamdulillah, Agustus 2020 kami dapat kabar kalo kami akan memiliki ponakan kembar. Sueneng bukan main. S...