Langsung ke konten utama

Program Hamil di Taiwan, Gimana Stepnya? Habis Berapa? #part1

Assalamualaikum Wr Wb,

Lama banget udah ga nulis dan share something. Kali ini aku bakal share soal program hamil di Taiwan.

Aku cerita mulai awal dulu yaaaah....

Jadi, aku dan suami menikah pada April 2018, kemudian awal 2019 memutuskan hijrah ke Taiwan untuk lanjut studi PhD di National YangMing Chiao Tung University (former name : National Chiao Tung University). Pas sudah sampe Taiwan, ternyata dapat amanah sebagai Ketua PPI Kota Hsinchu yang menaungi 8 kampus dengan berbagai kegiatan. Saat itu saya dan suami memang sepakat untuk tidak terburu-buru dalam hal momongan. Masih pingin jalan-jalan kesana kemari macam bulan madu terus. Dengan kata lain kami "santai" masalah momongan bahkan cenderung menunda dulu. Nah, Februari 2020 adek bungsu menikah dan aku pun sempet pulang ke Indo untuk turut hadir. Berbeda denganku, ia dan istrinya emang ga mau nunda dan sedikasihnya. Alhamdulillah, Agustus 2020 kami dapat kabar kalo kami akan memiliki ponakan kembar. Sueneng bukan main. Saat itu, semangat punya cucu dari umi sedang tinggi-tingginya sehingga hampir setiap hari setiap telpon selalu bertanya "Cucuku dari mbak (saya) kapan? dari adek sudah lo. Ayo toh ndang tunggu apalagi toh? abckehelabfbaksvejwmxjakfsbscd"

Nah saking seringnya nanya, ibarat air netes di batu yang keras lama lama batunya bisa lobang kan, coba musyawarah tim luar biasa bersama suami gimana enaknya. Suami mah suantai mau program ayok, mau santai ayok. 

Tiba saat umi ngendikan aku diminta check up ke obgyn di salah satu Rumah Sakit Taiwan. Berbekal nekad dan PD karena memegang kartu NHI (national health insurance) yang memang membantu banget buat cover biaya pengobatan rumah sakit, berangkatlah kami ke National Taiwan University Hospital Cabang Hsinchu. Kami bertanya-tanya menyoal kondisi kami yang akan berencana program hamil setelah 2 tahun lebih menikah. Booking appoinment sama dokter pun seadanya dokter asalkan spesialis ObGyn (saat itu belum tau bahwa ObGyn pun ada pembagiannya lagi). Setelah bertanya dan konsultasi banyak hal, Qadarullah ternyata, dikasih tahu kalo progam hamil ini dicover sama NHI. Makin semangat dong. Pertemuan pertama dengan dokter ini hasilnya gimana? Lanjut di part 2 yah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses #tilikcucu ke Taiwan; dari Visa sampai Karantina

  Assalamualaikum Wr Wb Kembali lagi di indonesiataiwanpunyacerita, seperti biasa ini merupakan aktualisasi request dari temen2 melalui instagram polling. Kali ini aku bakal share pengalaman keberangkatan umi dalam rangka #tilikcucu ke Taiwan. So, sejak lahir tanggal 11 November 2021, Biyyan belum pernah berjumpa secara langsung dengan mbah umiknya. Sempat berencana mbah umiknya akan berkunjung ke Taiwan setelah international border buka tanpa ada karantina. Prediksi kami sih September skalian umi bareng temen2 yg balik dari Indo ke Taiwan (mahasiswa lama yang pulkam ataupun MABA Taiwan). Qadarullah ada beberapa hal di luar dugaan yang membuat saya dan suami memutuskan meminta umi berkunjung ke Taiwan tepat setelah libur lebaran usai. Singkat cerita hari Ahad tanggal 17 April 2022 ngabarin umi minta beliau gimana kalo misal abis lebaran maen ke Taiwan? Umi syok, belum siap sama sekali, setelah ku jelasin apa aja yg perlu disiapin dan apa aja kemungkinan yang terjadi, umi sempat...

Program Hamil di Taiwan, Gimana Stepnya? Habis Berapa? #part2

Bismillahirrahmanirrahim, Part 2 kali ini aku mau bahas soal pertama kali ke dokter. Hal pertama adalah melakukan booking untuk appointment dengan dokter. Make sure kalian punya asuransi Taiwan yang aktif ya, alias National Health Insurance (NHI) untuk registrasi appointment dokter sebagai data kita. Untuk appointment dengan dokter di National Taiwan University Hospital cabang Hsinchu, dapat dilakukan di link ini. Nah, pada saat itu, pertama kali bikin appointment asal aja, maksudnya yang penting dokter spesialis ObGyn. Nah aku ambil dokter Zheng Jinhe (鄭進和). Pada saat itu, aku bilang sudah nikah 2 tahun, mau program hamil, nah pengen observasi kira-kira ada masalah ngga sama aku atau suami. Pertama kali observasi yang dilakukan adalah tes USG. Berdasarkan hasil tes USG, tidak ada masalah sama sekali denganku sehingga disarankan untuk observasi lain lebih lanjut, yaitu tes semen sperma suami dan tes darah aku. Tes darah dilakukan saat hari itu juga, sedangkan tes sperma dilakukan bebe...