Langsung ke konten utama

Menikmati Salju di Taiwan (Enjoy the Snow in Taiwan)

 Hai hai, kali ini aku mau share pengalaman pertamaku di Taiwan maupun dalam hidupku berlibur untuk menikmati salju. Jangan membayangkan di Europe yang mungkin turun salju di pemukiman warga meskipun di dataran rendah ya hehe. Jadi, Taiwan merupakan salah satu negara dengan empat musim, yakni musim winter, summer, autumn/fall, dan spring. Beruntungnya bisa tinggal disini. So, Pada winter 2021 kali ini, salju pertama kali turun pada tanggal 1 Januari 2021 di Gunung Taiping (Yilan). Simak berita berikut ini



link berita Taiwan News First Snow 2021


Melihat berita tersebut, otomatis buru-buru kepo daerah mana aja yang turun salju. Sejauh itu hanya Taipinshan yang turun salju. Sementara aku pribadi dari tahun lalu pengennya pergi ke Hehuanshan, Nantou. Jadi automatically mantau berita soal salju di Taiwan sambil nyiapin tim buat pergi bareng-bareng temen-temen mahasiswa di Hsinchu. Selain itu, ku juga nyoba tanya-tanya salah satu orang Indonesia yang punya toko halal Indonesia di Hsinchu yang juga menyediakan jasa travel. Berdasarkan info dari temen-temen dan kepo-kepo masih belum turun salju hingga tanggal 7 Januari. Untungnya, jurus kepo-kepo dibantu dengan teknologi yang sudah semakin canggih, jadi ngeceknya via aplikasi weather suhu di Hehuanshan berapa, apa ada salju turun? Daaan yang luar biasa lagi kita bisa cek CCTV di Hehuanshan melalui link CCTV Hehuanshan kayak gini nih penampakannya, keliatan dari berbagai sudut, jadi kita bisa mantau ada salju nggak disana. Keren kan? Banget!



Pucuk dicinta ulam pun tiba! Ada berita tanggal 8 Januari 2021 bahwa suhu Taiwan turun dan beberapa pegunungan akan turun salju dapat disimak di Snow falls on 6 mountains in Taiwan. Membaca berita tersebut auto cus cek kondisi cctv disana dong dan auto booking mobil dari travel tersebut. Nah, kapasitas mobil yang akan kita gunakan itu bisa muat 10 orang (include driver) dengan biaya 1250 NTD per kepala dengan catatan berangkat jam 2 pagi dan jam 6 sore kudu sudah sampe di Hsinchu. Setelah musyawarah dengan temen-temen rombongan yang mau berangkat, diputuskan tanggal 10 Januari 2021 kita cus ke Hehuanshan sambil tetap mantau kondisi disana, kalaupun saljunya ngga ada, ya kita siap cancel.


The day was coming~~~

Jam 01.48 7 dari 9 orang rombongan udah pada kumpul di 7-11 Dorm 13 NCTU (lokasi janjian). Unfortunately, pas hubungin driver ngga ada jawaban guys! OMG, dah kuatir, jadi, ngga, jadi ngga. Jam 02.30 ada jawaban guys, alhamdulillah! 02.45 sampailah driver menjemput kami. Oiya, pas berangkat, amunisi yang wajib kita bawa adalah : jaket tebel (kami dah siap sedia baju double double), syal, cover kepala, kaos kaki dobel, sepatu, hot pack buat penghangat tangan, tissue basah, tissue kering, minuman, dan banyak makanan. Hokey, siap cus ke Hehuanshan, bismillah.

Selama di mobil, kebanyakan dari kami tidur, tapi dikagetkan dengan adanya kecelakaan di depan mobil kami melaju di tol arah Taichung. Astaghfirullah, mengerikan pol. Hampir setengah badan mobil hancur nabrak truk trailer. Baiklah, show must go on. Cus jalan.

Nah sampe sekitar jam 4.30 kita stay di Puli, lebih tepatnya di 7-11 terakhir sebelum menuju Hehuanshan buat persiapan dan shalat shubuh mengingat sudah memasuki shubuh plus karena suhu dingin, hasrat buang air kecil akan meningkat. Kelar bersih-bersih, buang hajat, shalat dan makan (karena beberapa dari kami beli makanan), cus ke puncak.

Nah, karena gerbang gunung dibuka jam 7 pagi, sementara kita sampai lokasi lebih awal (jam 6), maka rombongan menunggu sesuai antrian guys. Ada satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh semua mobil yang mau masuk, yakni wajib pake banget rodanya dikasih rantai. Tujuannya apa? Seperti kita tahu, kalo salju itu licin ya, jadi resiko kendaraan tergelincir akan sangat besar, sehingga, dengan alasan keamanan, setiap mobil yang akan masuk ke area harus dilengkapi dengan roda yang dipasang pada rantai. Gimana kalo mobilnya ngga punya rantai? Nah di pinggir jalan ada salah satu stand yang nyediain rantai guys include pemasangannya, harganya 3000 NTD untuk 2 ban (bisa milih 2 ban depan aja, atau 2 ban belakang aja atau boleh dua duanya tapi harganya jelas jadi 6000 ya). 

Nah pas ada di salah satu spot dekat pintu masuk gunung, mobil kami dipasang rantai, kebetulan driver sudah ada persediaan rantai jadi ngga perlu beli. Sebelum masuk area salju, bisa dibayangin ya, naik mobil yang rodanya ada rantainya. Then masuklah ke lokasi. Pos pertama adalah pos untuk istirahat dan toilet barangkali temen-temen ada hajat yang tak terbendung bisa berhenti disini. Selain itu ada plakat tulisan Hehuanshan yang jadi salah satu icon lokasi ini. Kayak gini guys lokasinya :











Pemandangan disana pun luar biasa. Tapi jangan berlama-lama guys, masih ada spot yang ga kalah cantik di pos puncak Hehuanshan. Pada saat kami datang pagi itu, matahari terik banget guys, jadi ada beberapa spot es yang meleleh, bikin jalanan super licin dan sepatu kita basah. Hokey, ini penampakan puncaknya :





sempet juga dispot ini ngecek CCTV Hehuanshan, muncul dong penampakan kami





Nah disana juga ketemu temen-temen mahasiswa dari kota lain, kebetulan kami saling kenal dan ketemu di PPI Taiwan dan senengnya bisa mengabadikan foto bareng dengan background snow gitu kan...



in frame : Fiza (Yuanpei University of Medical Technology Hsinchu), Juli Novita Sari (National Chiao Tung University Hsinchu), Melia (National Tsing Hua University Hsinchu), Maria Auxiliadora (National Chiao Tung University Hsinchu), aku (National Chiao Tung University Hsinchu), Sabiha Ramadani (National Pingtung University of Science and Technology Pingtung) dan Dwita (National Sun Yat Sen University Kaohsiung)

Puas keliling-keliling lokasi, tak terasa waktu menunjukkan jam 11 siang, kami memutuskan untuk menyudahi trip di tujuan pertama ini dan memutuskan untuk melanjutkan ke tujuan kedua, kemanakah itu? Nanti kita bahas di chapter selanjutnya ya~
Selama perjalanan turun, kami melihat ada beberapa taxi yang mengangkut penumpang menuju arah puncak, of course harus dengan rantai ya, ga cuma taxi, ada juga yang naik motor macam motor khusus trail dan ada juga banyak orang yang jalan kaki menuju puncak. Jujur gabisa bayangin, jauh banget jalannya ke puncak, tapi kalo sambil dinikmati apalagi bareng kekasih pujaan kayaknya ga kerasa ya. Kalo aku pribadi sadar diri ya, usia tak lagi muda, jalan jauh kayaknya ngga sanggup dan need long time, so aku dan tim memutuskan sewa mobil include drivernya. 

Thank you sudah membaca, semoga membantu dalam menyiapkan perjalanan temen-temen untuk menikmati salju di Taiwan~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prosedur Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Taiwan / How to Get Driving License in Taiwan

Hai hai guys! Kali ini aku mau share pengalaman aku buat bikin SIM di Taiwan. Alasannya sebenernya bukan karena safety, tapi sebenernya mau pergi ke luar kota pas lebaran Chinese New Year dan pas cari informasi soal sewa motor buat jalan-jalan di kota tersebut harus punya SIM sebagai syarat. Meskipun genap 2 tahun tinggal di Taiwan dan hampir 2 tahun juga punya motor, baru kali ini dapet hidayah ngurus SIM. Jangan ditiru ya! Nah ini aku rangkum berdasarkan step apa dulu yang harus kalian siapin ya! 1. Oke! Pertama, berhubung pertengahan Februari 2021 ARC ku expired, so hal yang pertama dilakukan adalah urus perpanjangan ARC dulu. In this case, sebagai pemegang ARC student, kita ngga perlu bolak balik kantor imigrasi gengs, karena urusnya bisa online, ke imigrasi pas ambil aja. Nanti ak jelasin terpisah ya prosedur ini. Nah kalo ARC kelar, baru kita register. Gimana kalo misal ARC mau habis, tapi maksa mau urus? Masih bisa guys! Asal make sure, hari H pas kalian ujian SIM ARC baru sudah...

Proses #tilikcucu ke Taiwan; dari Visa sampai Karantina

  Assalamualaikum Wr Wb Kembali lagi di indonesiataiwanpunyacerita, seperti biasa ini merupakan aktualisasi request dari temen2 melalui instagram polling. Kali ini aku bakal share pengalaman keberangkatan umi dalam rangka #tilikcucu ke Taiwan. So, sejak lahir tanggal 11 November 2021, Biyyan belum pernah berjumpa secara langsung dengan mbah umiknya. Sempat berencana mbah umiknya akan berkunjung ke Taiwan setelah international border buka tanpa ada karantina. Prediksi kami sih September skalian umi bareng temen2 yg balik dari Indo ke Taiwan (mahasiswa lama yang pulkam ataupun MABA Taiwan). Qadarullah ada beberapa hal di luar dugaan yang membuat saya dan suami memutuskan meminta umi berkunjung ke Taiwan tepat setelah libur lebaran usai. Singkat cerita hari Ahad tanggal 17 April 2022 ngabarin umi minta beliau gimana kalo misal abis lebaran maen ke Taiwan? Umi syok, belum siap sama sekali, setelah ku jelasin apa aja yg perlu disiapin dan apa aja kemungkinan yang terjadi, umi sempat...

Program Hamil di Taiwan, Gimana Stepnya? Habis Berapa? #part2

Bismillahirrahmanirrahim, Part 2 kali ini aku mau bahas soal pertama kali ke dokter. Hal pertama adalah melakukan booking untuk appointment dengan dokter. Make sure kalian punya asuransi Taiwan yang aktif ya, alias National Health Insurance (NHI) untuk registrasi appointment dokter sebagai data kita. Untuk appointment dengan dokter di National Taiwan University Hospital cabang Hsinchu, dapat dilakukan di link ini. Nah, pada saat itu, pertama kali bikin appointment asal aja, maksudnya yang penting dokter spesialis ObGyn. Nah aku ambil dokter Zheng Jinhe (鄭進和). Pada saat itu, aku bilang sudah nikah 2 tahun, mau program hamil, nah pengen observasi kira-kira ada masalah ngga sama aku atau suami. Pertama kali observasi yang dilakukan adalah tes USG. Berdasarkan hasil tes USG, tidak ada masalah sama sekali denganku sehingga disarankan untuk observasi lain lebih lanjut, yaitu tes semen sperma suami dan tes darah aku. Tes darah dilakukan saat hari itu juga, sedangkan tes sperma dilakukan bebe...